Sosok guru sebagai seorang pendidik -bukan hanya sebagai seorang pengajar-, merupakan sosok yang diidam-idamkan baik di kalangan akademisi maupun masyarakat awam. Namun saat ini, cukup banyak ditemukan guru yang ‘hanya’ sekedar menjadi pengajar dan ‘melupakan’ tugasnya sebagai pendidik. Hal ini, salah satunya, dapat diatasi dengan memberikan motivasi atau inspirasi untuk mendidik (Inspiring Teaching).
Pondasi dari Inspiring Teaching adalah pergeseran paradigma. Syarat yang harus dimiliki adalah keterbukaan (open minded), pengenalan kepribadian, kecakapan profesi dan kemampuan dalam membuka, menata dan memfungsikan hati. Inspiring Teaching juga memperkenalkan sosok guru sebagai hamba dan khalifah Allah SWT yang hidupnya menjadi lebih bermanfaat dan bernilai. Melalui kekuatan spiritualitas dan pemahaman filosofi hidup secara Islami, maka lahirlah keajaiban-keajaiban hati, memancar sebagai cahaya hati yang menjadikan seorang guru lebih berisi, berarti dan bermakna dalam menjalankan hidupnya. Pada tingkat ini, seorang guru layak menyandang sebagai guru berhati bintang.
Seorang guru perlu mengikuti kegiatan ini, karena:
Meskipun selama ini profesi pendidik dianggap 'mulia' namun tidak jarang dari mereka merasakan tidak mampu menjalankan profesi ini seperti harapan peserta didik dan masyarakat.
Perlu ditingkatkan kemampuan plus yang berkaitan dengan sikap dan keteladanannya baik di sekolah maupun di masyarakat melalui penguasaan beberapa ketrampilan.
Melalui pelatihan ini pendidik dilatih agar mampu menjadi tidak hanya sebagai fasilitator dan mentor kelas tetapi juga konselor dan trainer.
Inspiring Teaching dipilih karena:
Mengulas secara tajam tentang paradigma guru kaya
Membekali pendidik dengan mental exercise untuk menunjang kemampuan ekstra pendidik.
Membangun visi yang jauh ke depan melalui perencanaan karir secara bertahap, matang dan sistematis
Menyuguhkan visualisasi dan muhasabah.
Dengan mengikuti kegiatan ini akan membuat pendidik:
Mengetahui secara lengkap kelebihan dan kekurangan dirinya.
Mempunyai semangat mendidik yang terus menggelora.
Dapat mengenal peserta didik dengan lebih baik dan ahli melakukan pendekatan kepada mereka secara efektif.
Dapat mengembangkan solusi kreatif atas masalah pendidikan yang dihadapinya.
Mempunyai metoda yang variatif dalam mendidik, melalui pengoptimalan kerja panca indra, otak kiri, otak kanan dan hati.
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan menjadi guru yang memiliki "Inspiring Teaching" dengan kemampuan:
Membuka diri melalui interaksi berkualitas dengan peserta didik.
Memiliki kepribadian sejati melalui pemahaman potret diri, visi, kepemimpinan, dan pengelolaan pribadi yang baik.
Memperoleh kecakapan profesi melalui pemahaman personalisasi peserta didik, kecakapan akademis, intuitif, dan kecakapan rasa.
Menghidupkan cahaya hati melalui keterbukaan, penataan, dan memfungsikan hati melalui kekuatan visualisasi imajinatif sebagai pusat suatu kebaikan.
Materi
A. Paradigma Sistem keyakinan.Guru jendela II, kuadran 3 dan 4.Guru Biofili.Guru Berhati bintang
B. Pengenalan Kepribadian Potret diri Menemukan visi pribadi Kepemimpinan Pengelolaan diri
C. Kecakapan Profesi Personalisasi peserta didik Optimalisasi panca indera Optimalisasi otak kiri Optimalisasi otak kanan Optimalisasi fungsi hati
D. Cahaya Hati. Hati, nafsu, dan akal. Membuka, menata, dan memfungsikan hati. Suara hati dan energi spiritual Berpusat pada hati nurani
E. Exercise. Ice breaker. Memusatkan perhatian dan pikiran. Imajinasi dan improvisasi. Kekuatan mental. Keseimbangan mental Visualisasi imajinatif
MetodeKegiatan ini memadukan kemampuan eksplorasi indoor dan outdoor melalui class interactive, simulasi, dan permainan serta refleksi mental yang dilakukan dengan pendekatan pengajaran Andragogy. Pendekatan dilakukan melalui expertise (kepakaran), mentality, dan spirituality. Follow up setelah training adalah:
Asosiasi Guru Kaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar